Kali ini saya manfaatkan untuk bertanya balik ke salah satu di antara tsb yang terlihat sedang memegang novel dan sudah duduk di bangku SMP. "Kamu mau nggak jaga GARASI? Kalau ada yang jaga, GARASI bisa buka tiap hari." ujar saya.
Anak tsb, Yeni namanya, dengan cepat menyanggupi. Tiga teman lainnya yang masih duduk di bangkus SD pun ikut semangat ingin menjadi relawan. Relawan SD ini saya posisikan sebagai asisten Yeni. Saya tidak membebankan tanggung jawab khusus kepada mereka. Hanya kepada Yeni saya akan minta pertanggungjawaban tugas. Maka siang itupun diisi dengan training singkat tugas pustakawan GARASI. Saya mengingatkan anak-anak untuk minta ijin dulu pada orang tua dan datang esok hari bila diijinkan. |
Esoknya (Kamis, 25/12/14), menjelang pukul 9, sesuai dengan waktu yang dijanjikan, Yeni datang ditemani Adelia, Giska, dan Laili. Selain itu ada tambahan Garnis, teman sekolah Yeni yang juga kakak Giska. Garnis juga ingin menjadi relawan dan siap berbagi tugas dengan Yeni. Setelah saya pastikan ia senang membaca dan sudah diijinkan orang tua, maka Garnis juga saya terima sebagai pustakawan.
Berhubung kini ada dua relawan SMP, maka akhirnya diatur dua shift tugas per hari selama liburan, yaitu pagi pk 9-12 dan siang pk. 13-16. Yeni dan Garnis pun menyusun jadwal jaga, hanya saja khusus hari pertama mereka sepakat untuk bertugas bersama dari pk. 9-16.
Sepanjang hari pertama, cukup banyak anak-anak yang berkunjung. Para relawan baru ini tampak serius berusaha mengontrol pengunjung. Mereka sampai membuatkan soal bagi anak-anak yang lebih kecil :-D Ketika serombongan anak besar datang, terdengar suara adu argumen.
Sekitar pk. 14 terdengar anak-anak memanggil saya. Ternyata mereka mau ijin pulang karena lelah bertugas :-D Saya pun mengingatkan komitmen awal bahwa bila ingin bertugas harus sesuai jadwal. Bila hanya menjaga hingga pk. 14 berarti hanya dihitung bertugas shift pagi. Saya memang menjanjikan sedikit uang saku bagi relawan pustakawan. Yeni dan Garnis akhirnya memutuskan akan terus hingga pk. 16, sementara ketiga asisten yang masih SD pulang lebih dulu.
Hari kedua
Hari selanjutnya Jum'at (26/12/14) hanya Yeni yang muncul. Menurut Yeni, Garnis tidak diijinkan orang tuanya. Sementara tiga asisten anak-anak yang awalnya tampak begitu semangat juga tidak datang. Sepertinya mereka baru menyadari bahwa tugas sebagai pustakawan tidak semudah yang mereka bayangkan.
Hari kedua, Yeni bertahan menjaga GARASI dari pk. 9-16. Ia tidak sendiri, ada Kak Nanda, relawan pustakawan GARASI yang biasanya. Di hari ini juga jadwal rutin kegiatan JURASIK, jadi dari pagi hingga sore, GARASI padat dengan aktivitas. Sebelum pulang saya konfirmasi ke Yeni apakah ia ingin lanjut jadi relawan atau tidak. Tampaknya Yeni serius ingin meneruskan. Ia ingin belajar bekerja dan kakak-kakaknya juga mendukung.
Hari ketiga
Hujan turun lebat sejak shubuh, hingga lewat pk. 9 tetap belum berhenti. Saya tidak berharap Yeni datang hari ini. Tapi semoga besok bila tidak hujan, ia datang kembali. GARASI memang bukan sekedar taman baca, tapi ruang untuk belajar. Kali ini GARASI melatih Yeni belajar tanggung jawab dan persistensi.