“Saya senang sekali diberi kepercayaan mengurus koperasi. Tak mengira saya masih bisa berguna di usia setua ini”, sahut Bu Djuminah (75 tahun) dengan suara bergetar dan mata berkaca-kaca, ketika diminta mengelola dana perkumpulan simpan pinjam. Bu Djuminah, pensiunan kepala sekolah SD di Semarang, mengurusi dengan cermat keluar masuknya dana sebuah perkumpulan simpan pinjam di bilangan Jakarta Timur, sejak awal berdiri 20 Oktober 2011. Kala itu Bu Djuminah baru pindah ke rumah salah satu anaknya di Jakarta karena merasa lebih tenang ada pendamping dalam merawat almarhum suaminya yang saat itu hanya bisa berbaring di tempat tidur. Lebih dari 30 tahun Bu Djuminah menjadi pengurus koperasi guru dan warga lingkungan tempat tinggalnya di Semarang. Kepindahan beliau yang berpengalaman mengurus koperasi ke Jakarta seperti menjadi jawaban bagi keprihatinan yang sudah lama dirasakan Ananda. |
Maka ketika Bu Djuminah, yang akrab disapa “Mbah”, menyanggupi, kegiatan simpan pinjam pun langsung dijalankan dengan modal awal dana shodaqoh sebesar Rp. 1,1 juta. Niat utamanya adalah menumbuhkan kebiasaan menabung, dengan cara memberikan pinjaman yang dibutuhkan.
Aturan mendasar yang berlaku sangat sederhana, yakni:
1. Tiap anggota dengan pinjaman wajib menabung saat membayar angsuran.
2. Angsuran wajib dibayar rutin mingguan dengan jumlah dan lama angsuran ditentukan sendiri oleh peminjam.
3. Peminjaman berikutnya hanya disetujui bila pinjaman sebelumnya sudah lunas
4. Tabungan tidak bisa diambil dan dibagikan 2 minggu menjelang Hari Raya Idul Fitri
5. Baik peminjam dan penabung tidak dikenakan atau mendapat bunga maupun bagi hasil.
Di luar dugaan ternyata adanya pengelolaan yang dilakukan Mbah, memunculkan potensi keuangan warga. Tabungan yang terkumpul jauh lebih besar daripada modal. Dana tabungan tsb dipinjamkan kembali ke anggota yang membutuhkan. Ringkasan perkembangan jumlah anggota dan dana yang dikelola dari tahun ke tahun dapat dilihat dalam tabel di bawah.
Komunikasi penuh rasa kekeluargaan dibangun Mbah lewat pertemuan rutin mingguan saat anggota datang menabung dan membayar angsuran. Mbah tak bosan-bosannya menekankan bahwa uang yang dipinjamkan adalah uang semua anggota. Bila ada yang tidak disiplin, maka pada saat waktunya pembagian tabungan bisa-bisa tidak ada uang. Total pinjaman yang dikelola pada tahun 2014 hampir mencapai Rp. 100 juta.
Rapat tahunan anggota perkumpulan simpan pinjam akan kembali digelar pada Minggu, 25 Januari 2015 Pk. 14:00 – 16:00 WIB di GARASI untuk ketiga kalinya. Mari ikut hadir bila tertarik untuk memulai kegiatan serupa di lingkungan tempat tinggal.
Ringkasan perkembangan anggota dan dana tahun 2011-2014