Ternyata sambutan Alun terhadap ajakan ikut Bandung Sketchwalk tidak seantusias yang kami bayangkan. Kami sempat heran mengingat salah satu cita-citanya yang tertulis adalah menjadi pelukis. Setelah saya bersama adik yang tinggal serumah gali lebih dalam, ternyata Alun khawatir gambarnya tidak bagus. Akhirnya saya buka situs Bandung Sketchwalk dan tunjukkan gambar-gambar peserta anak-anak.
Kami jelaskan lebih lanjut bahwa ini bukan ajang kompetisi. Ini adalah acara senang-senang dan yang penting adalah berani mencoba serta jalani untuk mendapat pengalaman baru. Nanti juga berkesempatan belajar dari peserta lain beragam cara menggambar. Akhirnya muncul juga kata YES dari Alun ;-)
Motif lain saya mengajak Alun adalah memberi wawasan baru tentang sebuah kegiatan yang membuat warga jadi lebih mengenal daerah tempat tinggalnya. Terlebih kegiatan menyenangkan tsb bisa dijalankan dengan murah meriah bermodalkan inisiatif mandiri individu ataupun komunitas.
Keliling THR dan menggambar sketsa
Sekitar pukul 7:30 pagi Alun, Kaysan, dan saya sudah sampai di Taman Hutan Raya (THR) Ir. Juanda. Dingin masih menusuk tulang, belum tampak satupun batang hidung peserta lainnya. Kami berkenalan dengan Bpk Ganjar, petugas THR yang ahli flora, yang memastikan betul akan ada kegiatan Bandung Sketchwalk. Format kegiatan ini memang begitu cair, bebas biaya dan peserta tinggal langsung berkumpul di meeting point yang diinformasikan.
Baru sekitar pukul 08:30 WIB, Pak Muhammad Thamrin, salah seorang dari tiga inisiator Bandung Sketchwalk muncul bersama rombongan. Pada acara kali ini panitia mengundang Bpk. T. Bachtiar, Geografer, yang terkenal murah berbagi ilmu pada khalayak umum sebagai narasumber. Buku catatan perjalanan tentang Bandung Purba yang ditulis bersama istrinya tercinta menjadi panduan wisata bumi di lingkungan cekungan Bandung.
Acara Sketchwalk kali ini dimulai dengan berkeliling THR selama kurang lebih 1 jam dipandung Bpk Ganjar yang bercerita tentang Flora di THR dan Bpk. T. Bachtiar tentang sejarah cekungan Bandung. Setelah itu peserta dibebaskan untuk membuat gambar sketsa dari obyek yang diminati dan sepakat berkumpul kembali pada pukul 15:00 WIB di tempat kegiatan di mulai.
Alun dan Kaysan, adik barunya, asik sekali menggambar. Kaysan yang baru bertemu Alun di hari Jum'at (5/7/13) langsung akrab bagai sudah bersaudara lama. Mereka berdua sama-sama mulai dengan menggambar gua jepang. Lalu berikutnya Alun memilih menggambar patung badan Ir. Juanda, sedangkan Kaysan lebih tertarik dengan awetan macan kumbang di dalam Museum Ir. Juanda. Tapi belakangan karena tertarik dengan hasil gambar Alun, Kaysan pun menggambar patung badan Ir. Juanda.
Tak terasa waktu berlalu begitu cepat. Awalnya kami berencana pamit lebih awal karena harus kembali ke Jakarta. Tapi karena baik Alun maupun Kaysan begitu menikmati kegiatan, kami ikut sampai penutupan. Alun dan Kaysan juga senang memperhatikan peserta lain yang membuat sketsa dengan beragam media, mulai pensil, drawing pen, cat air, spidol, crayon, dll.
Di acara penutupan, semua sketsa peserta dijajarkan. Lalu tiap peserta mendapat jatah sebuah stiker untuk ditempelkan pada sketsa pilihan favoritnya. Walaupun sketsa lain keren-keren, Alun memilih gambar Kaysan sebagai sketsa favoritnya. Tindakan Alun ini makin merebut hati adik barunya :-).
Perjalanan pulang
Di perjalanan pulang, saya sempat bertanya bagaimana perasaan Alun terhadap kegiatan Bandung Sketchwalk. Ternyata ia luar biasa terkesan. Saya sempat tanya lagi, bagaimana kalau waktu itu tidak berani mencoba. Alun bilang wah saya pasti menyesal sekali.
Bahkan menurut Alun dari seluruh rangkaian kegiatan SabangMerauke yang sudah ia ikuti selama seminggu, kegiatan ini yang paling berkesan. Sebelumnya, ia paling terkesan saat mendengar suara Ir. Soekarno membacakan proklamasi di Monas. Bahkan kesenangan di Dufan masih kalah dibanding suara presiden pertama Indonesia tsb.
Semoga ini jadi pelajaran berharga bagi Alun untuk selalu BERANI MENCOBA. Kita tidak pernah tahu "kejutan" apa yang menanti sampai kita mencobanya. Semoga ini juga jadi inspirasi yang barangkali bisa Alun kembangkan nanti di daerah asal bersama teman-teman. Sambil menggambar jadi lebih kenal dan menghargai apa yang ada di sekitar kita.
Catatan:
Hari Sabtu (6/7/13) diisi Alun dengan berkunjung ke Museum Geologi melihat fosil Dinosaurus. Ia tertarik ke Museum Geologi ketika saya menunjukkan foto-foto kegiatan Bandung Sketchwalk #3. Setelahnya makan siang Yamien di Warung Lela. Sorenya coba naik angkotnya Bandung.
Saya sendiri tidak ikut ke Museum Geologi & Warung Lela karena bersama beberapa teman sedang bantu mengelola sebuah acara untuk mengurangi sampahnya (zero-waste). Sebenarnya saya tertarik sekali untuk mengajak Alun berperan menjadi Relawan Jirowes. Tapi urung saya lakukan, karena tampaknya ia lebih tertarik ke Museum Geologi.