Selama tinggal bersama kami, Alun akan memiliki sekaligus tiga keluarga di dalam satu rumah (setidaknya itu jumlah KK di rumah bersama kami). Tapi Alun tidak hanya menjadi bagian keluarga besar kami, ia juga menjadi bagian keluarga besar Taman Baca GARASI yang bermarkas di garasi rumah kami. Kehadirannya sudah ditunggu, tidak hanya oleh kami, tapi juga oleh anak-anak GARASI yang ingin kenal kakak barunya dari Bengkalis.
Oleh karena itu di hari Minggu, 30 Juni 2013, saya langsung berencana mengajak Alun berkenalan dengan teman-teman GARASI. Supaya Alun cukup beristirahat, maka pertemuan dijadwalkan pada siang hari pk. 13:30 WIB. Alun saya minta untuk berbagi cerita tentang dirinya dan daerah tempat tinggalnya.
Selain Alun yang akan berbagi cerita di GARASI, pada hari Minggu (30/06/13) Pk. 10:00 Di GARASI juga sudah ada jadwal pertemuan antara peserta Bimbel Primadhika yang baru saja lulus UN 2013 bersama Bu Iin, sang pengajar. Ada Jali, Dennis, Aris dan Andi. Alun yang ternyata sudah bangun di pagi itu, saya tawarkan untuk bergabung.
Ternyata obrolan pagi antara Alun dengan teman-teman yang tidak seberapa beda usianya tsb jadi seru. Selain saling berkenalan, Alun berbagi cerita tentang masa orientasi siswa (MOS). Sambil menikmati cemilan ringan, pembicaraan meluas. Selepas acara, Bu Iin memuji Alun yang berani bercerita dan mampu menjelaskan dengan baik kepada teman-teman sebayanya. Topik obrolan yang paling menarik perhatian saya adalah tentang bagaimana cara Alun pergi ke sekolah. Alun ternyata pergi sekolah dengan mengendarai motor sendiri. Teman-teman GARASI langsung menduga sekolah Alun jauh dari rumah. Ternyata menurut Alun, sekolahnya tidak seberapa jauh, kurang lebih 1,5 km. Alun menambahkan bahwa semua temannya juga menggunakan motor ke sekolah. Sementara teman-teman GARASI pergi sekolah dengan berjalan kaki atau naik sepeda. Fenomena ini bikin saya penasaran untuk menggali bagaimana cara 9 ASM lainnya pergi ke sekolah sehari-hari. Semoga ada kesempatan untuk berkenalan lebih jauh dengan para ASM tsb. Kalau lihat di jadwal acara sepertinya tidak ada agenda khusus untuk berkenalan dengan ASM lainnya. |
Obrolan siang Obrolan siang dihadiri sekitar 11 anak usia SD dan seorang ibu yang menemani anaknya. Beberapa anak bahkan sudah menunggu-nunggu acara tsb sejak pagi. Obrolan adik-adik bersama Kak Alun berlangsung interaktif, lengkap dengan beragam alat tulis sebagai hadiah hiburan untuk peserta. Alun memulai cerita dengan menyebutkan asal daerahnya yaitu Pulau Rupat. Tiga anak diminta berdiri dan mencari letak Pulau Rupat pada peta yang tertempel di belakang whiteboard GARASI. Di akhir cerita, Alun memberikan beberapa kuis. Semua anak pulang membawa hadiah alat tulis sumbangan dari Komunitas Nebengers di awal tahun ini. | |
Sebenarnya sewaktu Kak Rhamdani datang untuk wawancara keluarga, saya sempat menyampaikan harapan bilamana ASM lainnya juga bersedia berbagi cerita di GARASI. Tapi begitu mendapat jadwal ASM yang begitu padat, tampaknya harapan tsb belum bisa terwujud di kesempatan ini.